Friday, April 1

Cabut Kuliah......


Geng di kampus, tuh, ibarat udara yang kita hirup sehari-hari. Ada yang bebas polutan, namun ada yang mengandung zat beracun. Masalahnya,mengenali mana geng beracun biasanya butuh waktu. Di awal pertemanan, mereka baik-baik aja. Tapi setelah jalan beberapa bulan, baru, deh, kelihatan nggakasyiknya.

Misalnya, nih, kita ingin cepat lulus malah terdampar di geng yang hobi cabut bareng. Atau terjebak di geng yang ternyata public enemy di kampus. Meski kata hati menyuruh hengkang, kadang kita sukamerasa nggak enak—telanjur main bareng, sih.

Tenang… biar nggak mencurigakan dan terkesan kaburbegitu aja, ada triknya, kok, untuk keluar dari geng beracun.



Absen, ah!

Kalau biasanya tiap weekend kita selalu ikut acara kumpul bareng, mulai kurangi frekuensinya. Agar nggak terlalu mencolok, lakukan secara bertahap, janganl angsung drastis. Misalnya, yang tadinya setiap minggu, kurangi jadi dua minggu sekali, sebulan sekali, sebelum akhirnya menghilang.



Kutuloncat

Jika sebelumnya hanya nongkrong dengan teman satu geng, mulai perluas pergaulan dengan mingle ke teman lain. Ikuti prinsip kutu loncat alias menclok sana-sini.Hitung-hitung sekalian cari geng baru yang kita sukai dan sreg di hati—plus personelnya bersedia ‘menampung’ kita, he he he.



SibukUKM

Gabung, deh, ke UKM yang bidangnya nggak disukai geng racun, sehingga mereka nggaktertarik ikut. Dengan punya aktivitas berbeda, menjauhnya kita dari geng nggakakan terlalu mencolok—ada alasan untuk sok sibuk!



Jadwal bentrok

Pas mengisi KRS, sebisa mungkin bedakan jadwal kuliah maupun kelas kita dari geng racun sehingga nggak perlu terus menerus bersama mereka pas di kampus. Dengan jarang bersama, biasanya kedekatan akan luntur sendiri, tuh.



Pacar multifungsi

Gunakan pacar baru sebagai alibi untuk jarang ngumpul. Mereka pasti memaklumi. Aman,deh….


Sumber : Citacinta.com

No comments:

Post a Comment