Sunday, October 30

Resensi Film : THE WAY HOME



Judul : THE WAY HOME
Genre : Drama
Direktur : Lee Jeong-hyang
Penulis : Lee Jeong-hyang
Cast : Eul-boon Kim :Grandmother
Seung-ho Yu :Sang-woo
Hyo-hee Dong :Sang-woo’s Mother
Waktu : 88 menit
Diliris tahun : 2002

Didedikasikan untuk seluruh nenek didunia.
THE WAY HOME ,film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Sang-woo (7 tahun) berasal dari kota yang harus terpaksa tinggal bersama neneknya (77 tahun) disebuah desa terpencil yang dititipkan oleh ibunya(32 tahun) karena ibunya ada keperluan pekerjaan. Sang-woo tidak beradaptasi dengan baik disana. Neneknya yang tuna rungu membuat semakin sulit untuk berkomunikasi. Si nenek tentunya sangat bahagia bisa hidup bersama cucunya walaupun relatif singkat tinggal bersama.
Film ini berhasil mendeskripsikan kasih sayang dan cinta seorang nenek tanpa perlu banyak berkata-kata, tingkah polos dan lugu si nenek dan sikap rewel, manja dan egoisnya si cucu berpadu menjadi sebuah drama yang menyenangkan ,indah dan haru untuk dinikmati.
Sang-woo yang egios itu perlahan-lahan mulai sadar akan kebaikan sang nenek. Dia mulai membantu neneknya mengambil jemuran ,memasukan benang dalam jarum walaupun sedikit terganggu.
Neneknya yang begitu sanyang pada cucunya menuruti sang-woo yang ingin makan ayam Kentucky ,walaupun neneknya salah bawa ayam rebus sehingga sang-woo marah tapi akhirnya dimakan juga sam sang-woo karena dia lapar,hehe..
Pada saat itu sang-woo dan neneknya pergi kepasar untuk menjual buah. Tapi ketika pulang sang-woo menyuruh neneknya pulang sendiri karena dia ingin bareng sama anak perempuan yang dia suka. Dia sudh sampai duluan dirumah ,tapi neneknya belum pulang juga. Dia menunggu bus didepan jalan. Tapi neneknya pun tidak kunjung datang dan ternyata neneknya berjalan kaki dari pasar ke desa yang jaraknya jauh sekali. Itu sangat mengharukan.

Ketika sang-woo akan kembali kekota dia mengajar dia mengajari neneknya menulis surat ,agar kalau terjadi sesuatu neneknya bisa mengabari dia. Disitu sang-woo langsung menangis karena tidak tega maninggalkan neneknya sendiri. Keesokan harinya ibu sang-woo datang menjemputnya kemudian mereka berpamitan. Sebelum dia naik bus ,dia memberikan surat pada neneknya. Kalau neneknya sedang sakit atau sedang merindukan dia tinggal mengirimkan surat itu. Dan sang-woo pun menangis meninggalkan neneknya.

selesai.

Thursday, October 27

Mengintip Sejarah Kampung vietnam di pulau Galang-Kepulauan Riau



Peristiwanya terjadi pertengahan tahun 1970-an setelah berakhirnya perang Vietnam yang ternyata menghadapkan dunia internasional pada masalah serius para pengungsi. Pemicu utamanya adalah jatuhnya Vietnam Selatan ke tangan kekuasaan Vietnam Utara atau Vietkong, selain situasi kaostis di Kamboja.
Pulau Galang mencuat namanya sekitar 18 tahun lalu, tidak saja di Indonesia tetapi juga di dunia internasional, karena sekira 3,5 tanahnya yang masih menghutan, oleh UNHCR (United Nation High Commission for Refugees,) atas persetujuan pemerintah pusat, dibangun pusat pemukiman sementara pengungsi Vietnam yang meninggalkan negerinya karena dilanda perangan. Para pengungsi Vietnam itu dikenal pada waktu itu sebagai “manusia perahu”. Menurut keterangan para petugas yang masih berada di tempat permukiman itu, orang-orang Vietnam yang keluar dari kampung halamannya itu mengarungi sekitar Laut Cina Selatan dan masuk perairan Indonesia dengan menggunakan perahu tua berbagai ukuran yang bocor. Pada setiap perahu itu ada yang berpenumpang sekira 40-100 orang, terdampar atau mendamparkan diri di sekitar pantai Tanjung Uban, Kepulauan Natuna, Pulau Galang dan di sekitar pulau-pulau kecil lainnya yang tidak berpenghuni. Pada waktu itu mereka ditemukan dan ditolong oleh patroli Angkatan Laut Indonesia dan para nelayan setempat.


Peristiwanya terjadi pertengahan tahun 1970-an setelah berakhirnya perang Vietnam yang ternyata menghadapkan dunia internasional pada masalah serius para pengungsi. Pemicu utamanya adalah jatuhnya Vietnam Selatan ke tangan kekuasaan Vietnam Utara atau Vietkong, selain situasi kaostis di Kamboja.

Peristiwa tersebut yang kemudian menimbulkan kekhawatiran banyak orang di wilayah selatan Vietnam dan mendorong mereka meninggalkan kampung halamannya untuk mencari perlindungan baru. Dengan demikian, banyak alasan para pengungsi itu meninggalkan tanah air mereka, laki-laki, perempuan, tua-muda, dan anak-anak menyelamatkan diri. Mereka dengan menggunakan perahu tua yang bocor itu, berlayar ke laut terbuka tanpa tujuan yang jelas, dan sampailah di perairan Indonesia. Di kemudian hari mereka menjadi masalah banyak negara dan melibatkan perhatian dunia internasional.

Indonesia pada saat itu adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memberikan respons yang muncul terhadap masalah internasional yang urgen itu. Dan menolong para pengungsi itu untuk masuk, dan setuju Pulau Galang yang terletak sekira 50 km sebelah selatan Pulau Batam dan hanya sekira setengah jam dari Singapura dengan menggunakan feri, dipilih sebagai tempat transit para pengungsi Vietnam. Sambil menunggu mereka secara administratif diproses untuk dikirim ke negara ketiga.

Di areal peruntukan pemukiman di Pulau Galang itu, UNHCR membangun perkampungan yang dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana lengkap dan sangat memadai, seperti jalan yang teratur dan kualitas sangat baik yang menghubungkan dengan pelabuhan kecil yang digunakan sebagai lalu lintas suplai kebutuhan hidup para pengungsi itu. Tempat ini dikenal dengan nama Pelabuhan Karyapura. Di situ terdapat restoran makanan laut yang diusahakan oleh para pengungsi, gedung pertemuan, sekolah, gereja, pintu masuk melalui darat dan bangunan untuk fasilitas latihan para petugas daerah. Di pemukiman tersebut, dibangun pula perumahan untuk pegawai lokal UNHCR, pagoda, rest area, camping ground, “Galang Memorial Hall”. Ada sekira 500 orang meninggal di kampung Vietnam itu, karena memang sudah tua dan sakit. Mereka dikuburkan dalam suatu areal pemakaman yang teratur dan terawat baik.

Perumahan pengungsi dan sarana gedung lainnya yang sekarang sebagian besar tampak tidak terawat, kecuali bangunan suci umat Budha (pagoda) dimanfaatkan dan dirawat orang-orang Budha Cina Riau. Bangunan yang ada itu sekarang sedang direnovasi dan dimanfaatkan sebagai salah satu unggulan kawasan wisata pemerintah daerah Batam.

Suatu tempat yang sangat ideal untuk dijadikan areal pendidikan di alam terbuka bagi anak-anak dan pemuda, semacam bumi perkemahan Cibubur di Jakarta. Selain itu tempat tersebut menarik dikunjungi, baik turis lokal maupun mancanegara untuk melihat sambil mengagumi nilai-nilai yang terkandung di balik pembangunan perkampungan tersebut. Juga sambil melakukan refleksi diri, pelajaran apa yang dapat dipetik dari peristiwa itu untuk masa depan kehidupan umat manusia.
“Kampung Vietnam” di Pulau Galang yang sejak tahun 1979-1996 pernah dihuni sekira 250.000 orang manusia perahu yang dikumpulkan dari berbagai tempat di sekitar Kepulauan Riau itu. Sebelumnya mereka hidup bersama penduduk setempat dengan imbalan barang-barang yang mereka bawa. Pada umumnya mereka memberikan imbalan berupa emas. Dan kesan penduduk yang pernah berhubungan dengan para pengungsi itu, di antara mereka tampaknya banyak orang yang tergolong berada. Atas prakarsa pemerintah dan UNHCR, sengaja mereka dikonsentrasikan pada suatu tempat permukiman yang tertutup interaksinya dengan penduduk setempat untuk memudahkan pengawasan, pengaturan dan keamanan mereka. Selain itu, pemerintah khawatir akan berjangkitnya penyakit kelamin yang mengerikan yang kedapatan di antara mereka, yang disebut Vietnam Rose, sebelum orang mengenal virus HIV yang lebih mengerikan lagi.

Sekarang, perkampungan para pengungsi Vietnam itu telah menjadi wilayah terbuka untuk dikunjungi masyarakat karena telah ditinggalkan para pengungsi.

Selama 18 tahun, dengan dukungan mengesankan dari komunitas internasional, UNHCR/badan PBB yang berurusan dengan masalah-masalah pengungsi dan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Angkatan Laut pada waktu itu, para pengungsi Vietnam yang dilindungi di Pulau Galang telah berhasil dipulangkan. Sekira 5.000 orang pengungsi kembali ke kampung halamannya dan yang lainnya meninggalkan Pulau Galang menuju tanah airnya yang baru, tersebar di negara-negara ketiga, di antaranya ada yang menuju Australia dan Amerika Serikat. Perkampungan Vietnam yang sejuk dan indah serta jauh dari keramaian itu, bagi mereka hanya tinggal kenangan yang tentu sulit untuk mereka lupakan. Di mana UNHCR dan pemerintah Indonesia menyatakan bahwa areal permukiman Vietnam itu menjadi wilayah konservasi sebagai “museum terbuka” untuk umum yang dilindungi keberadaannya sebagai bukti kepada dunia bahwa Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan yang penting dalam sejarah peradaban modern di Asia Tenggara.
Pada tahun 1996, seluruh pengungsi dipulangkan kembali ke negara-nya, dan sekarang objek wisata bersejarah tersebut dapat kita nikmati dan kita jadikan pembelajaran tentang bagaimana perjuangan masyarakat Vietnam bertahan hidup di tanah rantau.

Sumber : kaskus.us

Thursday, October 13

Demam K-POP Di Indonesia

Saat ini korea sedang digandrungi oleh banyak masyarakat Indonesia bahkan bukan negara indonesia. Dari mulai drama korea ,lagu ,fashion ,makanan ,gaya hidup sampai produk-produk industri, menghiasi ranah kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia.
Asal mula demam korea di indonesia sejak tahun 2002 salah satu stasiun televisi swasta menayangkan drama yang mengisahkan terpisahnya kakak dan adik, Endless Love. Romantisme dan kisah tragis yang menyedihkan senantiasa mewarnai drama ini sehingga Endless Love sukses memikat hati para pemirsa yang sebagian besar kaum hawa. Selain itu drama ini juga diperankan oleh aktor dan aktris yang good looking dan memiliki kemampuan akting yang memukau.
Kesuksesannya diikuti oleh drama-drama Korea yang lainnya seperti Sassy Girl- Choonhyang, Princess Hour, hingga Boys Before Flowers. Tidak hanya romantis, seringkali adegan-adegan konyol juga mewarnai sebagian besar drama Korea sehingga cerita yang disajikan menjadi tidak begitu berat dan menyedihkan. Adegan-adegan yang ditayangkan juga tidak vulgar seperti film barat. Selain itu episode-nya juga tidak sepanjang sinetron Indonesia, hanya sekitar 16 hingga 25 episode saja. Hal-hal tersebut tentu saja membuat drama Korea langsung melejit di Indonesia.
Selain drama Korea, kini musik Korea juga sudah mulai berkembang dan mulai akrab di telinga kita. Lagu yang menjadi soundtrack atau backsound dalam drama Korea yang easy listening dan ear-catching menjadi lebih gampang diterima oleh para pemirsa. Musik K-pop juga sudah mulai dikenal di dunia. Sebut saja SNSD – Girls’ Generation, Rain, Super Junior dan Wondergirls yang pasti tak asing lagi di telinga kita. Mengusung genre musik dance atau pop yang berkiblat ke barat diimbangi dengan kemampuan menari dan wajah yang menawan serta body yang aduhai membuat mereka laku di pasaran.
Penampilan mereka tentu didukung juga dengan gaya berbusana yang “Korea banget” dengan memadukan warna-warna cerah dan nuansa ceria yang membuat penampilan mereka modis dan memberi kesan imut. Orang Korea sungguh sadar akan kecantikan, sikap ini membuat banyak label fashion dunia melirik pasar Korea Beberapa drama Korea juga telah disponsori oleh label ternama seperti Ralph Lauren dan Dona Karran New York (DKNY). Gaya berbusana Korea yang modis dan cute banyak diikuti oleh anak-anak muda. Mereka lebih berani bermain dengan warna dan aksesoris di sana-sini.
Tak heran demam Korea teleh menjangkiti banyak kalangan terutama di Indonesia.
sumber : http://beritaterheboh.wordpress.com/2011/04/06/demam-korea-melanda-indonesia/8

Membuat Sushi Sendiri

suhsi adalah makanan khas jepang yang sangat populer. terbuat dari gulungan nasi yang di isi dengan berbagai macam ,seperti ikan salmon ,alpukat , telur ikan , udang dan lain-lain dan disajikan dengan saus shusi. sekarang anda pun bisa membuat sushi sederhana dirumah dan bisa di isi dengan berbagai macam isian. ini ada resep membuat sushi sederhana yang mudah untuk di buat.
BAHAN :
1 resep nasi Jepang
100 ml air
1 sdt garam
200 ml air es
50 ml cuka beras
1 sdm gula pasir
1 sdt garam
2 lbr nori

BAHAN DADAR:
4 btr telur, kocok lepas
5 sdm kaldu ( dibuat dari ¼ sdt dashi bubuk ditambah 5 sdm air mendidih)
1 ½ sdm mirin
1 sdt gula pasir
1 sdt kecap Jepang
3 sdm minyak goreng

PELENGKAP:
Wasabi
Acar jahe
1 resep saus sushi

CARA MEMBUAT:
1. Aduk cuka beras dan gula pasir, rendam udang selama 5 menit, tiriskan, iris dengan pisau tajam hingga pipih.
2. Aduk bahan dadar, masak di pan anti lengket hingga matang, lipat 2 cm dari tepi dadar, gulung hingga ke ujung. Buat dadar lagi, letakkan dadar gulung di atasnya, lalu gulung. Lakukan serupa hingga telur habis, potong setebal ½ cm.
3. Ambil 1 sdm nasi sushi, kepal-kepal hingga berbentuk oval, letakkkan irisan dadar di atasnya.
4. Ikat dengan potongan nori.

Untuk 20 bh.

Masker Beras


Tidak hanya buah bengkuang saja yang bisa dijadikan masker untuk wajah, ternyata beras juga bisa digunakan untuk masker ,selain menjadi bahan makanan pokok. Beras ternyata memiliki khasiat lainnya yang dapat membuat kita jadi tambah cantik. Yang berasal dari alam memang lebih baik.

Kandungan di dalam beras dapat memutihkan wajah sehingga tampak cerah dan lebih bersih. Untuk memperoleh khasiat alami ini kita tinggal membuat masker dari beras.

Bahan yang diperlukan adalah :
1.beras tiga sendok makan
2.madu secukupnya (untuk mengentalkan beras).

Cara membuatnya, rendam beras selama semalam. Tumbuk sampai halus hingga menjadi bubuk, lalu jemur hingga kering. Cara memakainya, bubuk beras yang telah dijemur dan kering dicampur sedikir madu. Aduk hingga rata, setelah itu gunakan sebagai masker pada seluruh wajah (hindari seputar mata). Diamkan sekitar 20 menit, lalu bilas dengan air dingin. Lakukan rutinitas ini setiap dua minggu sekali.

Silahkan mencoba. :)


sumber : gadis.co.id

Segarnya Es Pisang Ijo


Ternyata sekarang ini untuk mendapatkan makanan khas daerah tidak perlu jauh-jauh datang ke daerah tersebut. Sekarang banyak sekali restoran atau rumah makan yang menyediakan makanan khas daerah. Contohnya masakan padang yang sekarang disetiap daerah di indonesia ada bahkan diluar negeri pun ada. Ada lagi es pisang ijo yang khas makasar yang rasanya manis ,segar dan lumayan mengeyangkan.
Dikota Depok tepatnya dijalan Margonda disebrang kampus Gunadarma depok ada warung makan khas Makasar. Diwarung makan yang tidak terlalu besar itu menjajakan menu-menu khas Makasar seperti coto makasar ,iga bakar, es pisang ijo dan lain-lain.
Saya pun mencoba datang kesana ,ternyata makanannya enak dn harganya pun tidak begitu mahal untuk anak kuliahan.
Hanya berkisar Rp.12.000-Rp.20.000an untuk makanan dan untuk minuman berkisar antara Rp.2000 sampai belasan ribu saja.
Es pisang ijo disana sangat enak. Harganya mulai dari Rp.7.000an. Mengenyangkan dan segar sekali rasanya. Potongan pisang ijo ditambah dengan bubur sumsum lalu diberi sirup merah dan dikasih es batu siap untuk dihidangkan. Murah meriah dan rasanya seperti makan di Makasar. Rasa dari coto makasarnya pun enak. Ditambah sambal makin enak.

Itu rekomdasi dari saya bagi yang mau mencoba masakan khas Makasar datang saja ke jl.Margonda Raya depan kampus Gunadarma Depok.

Thursday, October 6

Wisata ke Situ Gede Sukabumi



Minggu , 10 juli 2011
Hari itu saya bersama dengan keluarga pergi ke sukabumi. Tanpa direncanakan kami pergi ke twmpat wisata setu gunung. Itu referensi dari teman kakak saya. Katanya tempatnya enak ,sejuh ,pemandangannya bagus dan yang aneh lagi ada setu atau danau di atas gunung.
Mobil kami sudah menuju ke tempat tujuan . katanya jaraknya itu tidak jauh dari pusat kota sukabumi ,hanya 7KM saja. Tapi ternyata lebih dari 11KM. melewati jurang-jurang ,jalanannya pun lumayan sempit. Sepanjang jalan banyak perkebunan sayuran seperti kol ,daun bawang dan lain-lain. Banyak pula penginapan-penginapan sepanjang jalan.
Udaranya sangan sejuk ,pemandangannya sangat indah. Setelah perjalanan kurang lebih sejam setengah kami sampai ditempat tujuan. Lalu kita ke parkiran mobil dan dari parkiran mobil ternyata harus berjalan kaki lagi menuju setu gunungnya ,kurang lebih 200an meter.
Setelahber jalan kaki selama kurang lebih 10-15 menitan ahkirnya kami sampai di setu gunung. Lalu kami menggelar tikar. Disana rupanya banyak yang sedang liburan. Kami langgung membuak bekal yang sudah dibawa dari rumah dan makan lesehan sambil memandangi pemandangan disekitar setu.
Setelah selesai makan saya pergi kepinggir danau ,ternyata disana kurang terjaga kebersihannya. Banyak yang membuang sisa-sisa makanan ke danau. Itu yang merusak pemandangan. disana juga ada fasilitas hiburannya seperti flying fox ,perahu rakit dan perahu karet. Tadinya saya mau mencoba naik perahu rakit tapi nyali saya tidak berani. Saya takut perahu rakitnya tenggelam. Hehehe..
Setelah puas meliahat pemandangan kami pun beranjak pulang dari sana. Dari setu kami menanjak jalan menuju parkiran mobil. Itu sungguh hal yang terberat.hehehe.. karena jalanannya curam saya tidak kuat menanjak ,sehingga jalannyapun berhenti-berhenti.
Sesampainnya di parikaran kami langsung pulang menuju rumah kami di Bogor. Dan selama perjalanan saya tertidur ,mungkin lelah karena habis naik turun gunung. Hehehehe..